Dylan Sada, Model Nyentrik Indonesia Curhat Alami Kekerasan dari Kekasih
SIKAT MIRING - Dylan Sada, model nyentrik Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat, menjadi perbincangan viral di jejaring sosial. Sosok pemilik nama asli Aldila Wulandari atau Aldila Perez itu menjadi sorotan setelah dia menunjukkan video tubuh dan wajahnya yang babak belur.
Dalam akun Instagram pribadinya dengan nama @dylan_sada, dia menunjukkan video mengenai kekerasan yang baru dialaminya. Dia bahkan memperlihatkan secara detail luka dan lebam pada bagian wajah, bibir, lidah, tangan hingga kakinya.
Dylan Sada bahkan memberikan alasan mengapa dirinya mengunggah video mengerikan yang terjadi pada dirinya.
"Satu-satunya alasan mengapa saya mengunggah ini karena saya tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama, seperti saya yang menderita seperti ini," tulis Dylan dalam keterangan videonya.
Kekerasan yang dialaminya diduga dilakukan oleh pasangannya sendiri. Dia mengaku bahwa kekerasan tersebut membuatnya ingin berpisah dengan kekasihnya itu.
"Ketika penganiayaan fisik pertama kali terjadi, saya mengatakan bahwa saya ingin meninggalkannya. Tapi saya dianiaya secara verbal, saya takut."
Peristiwa tersebut sengaja ia sembunyikan. Dia bahkan tidak bisa melakukan pemotretan dan beralasan mengalami kecelakaan demi menutupi kejahatan yang dilakukan pasangannya itu.
"Saya bahkan harus berbohong kepada agensi model bahwa saya mengalami kecelakaan yang melukai wajah saya," lanjut Dylan Sada.
Curhatan Dylan Sada
Dylan bahkan menceritakan bagaimana aksi brutal pasangannya yang menyiksa dirinya hingga membuat tubuhnya babak belur.
"Saya diikat dan wajah saya disikut hingga menyebabkan luka pada lidahku. Rambut saya ditarik begitu keras, lalu saya dibanting ke lantai. Saya juga memiliki benjolan besar di kepala, sehingga saya harus melakukan CT scan," kata Dylan.
Perempuan berumur 33 tahun itu bahkan meminta orang-orang yang mengalami hal serupa dengannya agar bisa meninggalkan pelaku kekerasan.
"Pelecehan dalam rumah tangga terjadi dalam kehidupan nyata. Meski kamu dianiaya secara verbal, silakan tinggalkan dia. Saya adalah orang bodoh yang sedang jatuh cinta, dan saya mengira dia bisa berubah."
Selanjutnya
Selain kekerasan fisik, dia juga dianiaya secara verbal. Menurut dia, kekerasan verbal lebih berbahaya daripada kekerasan fisik.
"Saya terluka dan sangat patah hati, tapi saya menyembunyikan rasa sakit ini. Segera cari bantuan, bebaskan diri Anda jika Anda bisa. Pelecehan verbal kepada saya adalah yang terburuk daripada pelecehan fisik. Bekas luka dan memang bisa hilang, tapi rasa sakit di dalamnya berlangsung selamanya."
Namun, hingga kini Dylan Sada belum memberikan keterangan lebih lanjut siapa pelaku kekerasan yang menyebabkan dirinya babak belur.
Post a Comment