Anies Disomasi Sopir Angkot Tuntut Pembukaan Jalan Jatibaru
SIKAT MIRING - Sopir mikrolet M08 Tanah Abang-Kota mengirimkan somasi untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka menuntut agar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali dibuka untuk kendaraan.
Perwakilan sopir datang ke Balai Kota, Rabu (7/3) sekitar pukul 13.30 WIB didampingi oleh kuasa hukum yang tergabung dalam Perkumpulan Advokat Kebijakan Publik untuk Masyarakat Indonesia (Pakubumi).
"Kami beri waktu lima hari atau 24 jam dikali lima, supaya terhitung hari ini agar gubernur membuka Jalan Jatibaru," kata salah satu kuasa hukum, Ferdian Sutanto.
Mereka berharap dalam lima hari ke depan Pemprov DKI kembali membuka jalan yang satu lajurnya ditutup guna memberikan ruang kepada pedagang kaki lima (PKL) berjualan.
Para sopir angkot menyatakan diskusi bukan solusi yang diharapkan. Jika tuntutan tidak ditanggapi, Ferdian dan tim tak segan melakukan langkah hukum selanjutnya.
"Kami akan melakukan gugatan ke pengadilan. Kami sedang meramu strateginya apa," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Rosyid selaku perwakilan sopir mengaku tidak puas dengan sistem OK OTrip yang diterapkan di Tanah Abang. Hal ini lantaran persyaratan program OK OTrip dinilainya terlampau berat, khususnya soal target kilometer (km) per hari. Target itu ditetapkan oleh PT Transjakarta.
Sopir OK OTrip diharuskan mencapai target 190 kilometer (km) per hari. Sedangkan, jarak tempuh angkot Tanah Abang menurut Rosyid rata-rata hanya 100 km.
"Satu ritase saya 10 kilometer. Kalau setengah hari, lima kali keliling cuma 50 km. Kalau pagi sampai sore paling 10 kali," ujarnya.
Transjakarta pun disebut-sebut akan menurunkan target menjadi 170 km. Namun, Rosyid masih menilai angka itu masih terlalu tinggi.
"Kemarin 190 km diturunkan lagi 170 km, tetap saja enggak sampai target. Sejago-jagonya saya sopir 08, itu 110-120 km," katanya.
Saat ini, tarif rupiah per km dari PT Transjakarta adalah Rp3.459. Dengan demikian, sopir menerima gaji sebesar Rp657 ribu jika memenuhi target 190 km.
Dinas Perhubungan DKI berencana merekomendasikan kepada Transjakarta untuk menaikkan tarif menjadi Rp4.000 per km.
Rosyid juga menolak jika armadanya dialihkan ke trayek lain. Rencana Dishub DKI, sisa armada yang tak kebagian slot OK Otrip bisa dialihkan trayeknya.
Menanggapi somasi itu, Wakil Kepala Dishub DKI Sigit Wijatmiko mengaku hanya bisa menunggu konsep penataan Tanah Abang jangka menengah yang masih dirumuskan dan membahas teknis pelaksanaan OK OTrip.
"Dengan ada somasi ini, akan menjadi semangat kita untuk mempercepat," katanya.
Post a Comment