Header Ads

Gunung Meletus Muntahkan Lahar, Ribuan Warga Hawaii Dievakuasi


SIKAT MIRING - Gunung berapi Kilauea di Pulau Besar, Hawaii telah mulai memuntahkan lahar di kawasan yang dekat dengan permukiman, memaksa ribuan orang untuk dievakuasi.

Letusan gunung Kilauea diawali guncangan gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang memicu runtuhnya tebing pantai dan mendorong keluarnya lahar panas.

Tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan kendati gempa yang mengguncang tercatat sebagai yang terbesar sejak 1975. Meski demikian gempa tetap menyebabkan hancurnya rumah dan bangunan.

Badan Survei Geologi AS (USGS) mencatat gempa terjadi pada pukul 12.32 waktu setempat dan berpusat di sisi selatan gunung berapi Kilauea, yang sudah mulai mengeluarkan awan panas sejak Kamis (3/5/2018).

Gunung Kilauea merupakan satu dari lima gunung berapi yang masih aktif di Hawaii.

Administrasi Penerbangan Federal telah memberlakukan larangan terbang di atas lokasi bencana hingga Senin (7/5/2018), namun masih terbuka untuk operasi bantuan.

Gempa turut memicu terjadinya longsongran batu di jalur Taman Nasional Gunung Api Hawaii. Sebuah tebing di dekat pantai runtuh dan masuk ke laut.

Pejabat setempat memerintahkan penutupan taman nasional yang mencakup sepersepuluh luasan total pulau. Sekitar 2.600 pengunjung dievakuasi.

"Saat ini sedang tidak aman untuk berada di sini," kata Pengawas Taman Nasional Cindy Orlando dalam pernyataannya.

Rekaman video amatir menunjukkan magma berwarna oranye yang menyala memancar dari celah retakan tanah di area hutan.

Lahar juga bisa terlihat keluar melalui retakan di jalan-jalan di Leilani Estates dan Taman Lanipuna. Warga telah diminta mengungsi sejak Kamis.

Area yang dievakuasi mencakup 770 bangunan yang menampung sekitar 1.700 warga, namun dampak bencana berpotensi dirasakan sekitar 10.000 orang yang berada di wilayah distrik yang lebih luas.

Gubernur David Ige telah memobilisasi Garda Nasional Hawaii dan mengerahkan sekitar 70 personil dan penerbang untuk membantu proses evakuasi, menjaga keamanan dan pekerjaan darurat lainnya.

No comments