Menko Darmin Prediksi Rupiah Tak Akan Kembali ke Rp13.500/USD
SIKAT MIRING - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami pelemahan. Mengutip Bloomberg pada Selasa pukul 11.00 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menyentuh level Rp13.885. Keterpurukan Rupiah ini bahkan sudah dikeluhkan oleh para pengusaha.
Menyikapi persoalan tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan Rupiah terus terjadi lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal sehingga yang harus mengintervensi adalah Bank Indonesia (BI) bukan pemerintah. Tapi jika faktor pelemahan berasal dari faktor internal maka pemerintah yang akan masuk di depan untuk mengatasinya.
Namun, dia menilai pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi masih banyak negara lain yang lebih terpuruk pelemahan mata uangnya terhadap dolar AS. Untuk melihat bahwa masih banyak negara lain dibandingkan Indonesia yang terpuruk jangan dilihat hanya dari satu sisi saja seperti jumlah nilainya.
"Masih banyak negara yang tajam pelemahannya. Tapi persentasenya yang dilihat. Jangan dilihat absolutnya, karena kita kursnya belasan ribu per dolar," ungkapnya di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Menurutnya faktor global yang menyebabkan pelemahan Rupiah bukan hanya kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed). Tapi pelemahan juga muncul akibat perang dagang yang saat ini masih terus berlanjut.
Dengan keadaan ini maka dia menilai, tekanan akan berhenti saat masalah global juga kembali membaik. Tapi membaiknya Rupiah setelah tekanan mungkin tidak bisa ke kondisi semula di kisaran Rp13.500 per USD.
"Kalau pasar sedang bergejolak, itu selalu akan ada waktunya untuk (Rebound) mungkin tidak kembali ke Rp13.500 per USD atau Rp13.400 per USD," jelasnya.
Meski demikian, Darmin meyakini fundamental Rupiah masih tetap stabil. Hanya saja angka detailnya Darmin enggan menjelaskan lebih lanjut.
"Akan ada keseimbangan baru (nilai Rupiah), tapi tidak bergerak terlalu tinggi. Saya tidak ingin (sebut angka), tapi sebenarnya pertanyaan seperti itu. Dia akan mengarah ke angka fundamentalnya dia. Fundamentalnya dia berapa, sebenarnya ya masih angka-angka yang seperti itu (saat sebelum melemah)," tukas dia.
Post a Comment